Sabtu, 13 Mei 2017

Keindahan dalam perjalanan wisata di bromo


Wisata Bromo



Banyak cara untuk menjangkau Gunung Bromo. kami menganjurkan dua alternatif pemberhentian utama yang dapat dicapai dengan jalur udara (see wisata malang), yaitu melalui Surabaya atau Malang untuk perjalanan Wisata Bromo lewat Surabaya-Probolinggo-Cemoro Lawang,sampai di Bandara Juanda, gunakan bus Damri menuju terminal bus Bungurasih Surabaya. Dari sini gunakan bus jurusan Jember atau Banyuwangi dan minta pada kondektur untuk turun di Probolinggo.




Sampai terminal Probolinggo, bisa gunakan angkutan desa dengan mobil jenis colt menuju Kecamatan Ngadisari. Ngadisari, bersama dengan dua desa lainnya, yaitu Wonotoro dan Jetak, merupakan kawasan lereng perbukitan Cemoro Lawang, desa terdekat dengan Gunung Bromo. Ketiganya pun dikelilingi pegunungan. Bagian barat dibatasi lautan pasir, Gunung Batok, dan Gunung Bromo. Menghadap ke utara hingga timur, berjajar Gunung Lingga (Penanjakan), Brak, Lengkong, dan Gunung Ringgit. Sementara di bagian selatan, Gunung Pundak Lembu menjulang.

Penduduk di ketiga desa ini pun masih memegang teguh adat istiadatnya dan mayoritas beragama Hindu. Di Ngadisari ada banyak pilihan tempat menginap dan mengisi perut.
 Dari sini pula bisa diatur penyewaan mobil jip untuk menuju Pananjakan dan kawasan sekitar taman nasional.
Ke Gunung Bromo Dari Malang

Jalur menarik dari Malang adalah rute Malang-Tumpang-Gubugklakah-Ngadas-Jemplang-Gunung Bromo yang berjarak 53 kilometer. Jalur tanjakannya cukup terjal. Namun, perjalanan tak mudah itu terbayarkan dengan suguhan alam yang cantik dan memukau.

Gubugklakah adalah desa kecil yang merupakan daerah penghasil apel. Memasuki area ini pemandangan perkebunan apel mengantarkan perjalanan menuju Ngadas yang semakin berkelok, menanjak, dan memasuki hutan. Suasana sejuk dan hamparan hijau pegunungan menggantikan pemandangan perkebunan apel. Semakin dekat Desa Ngadas, kembali terlihat kebun-kebun dengan permukaan berbukit.




Beberapa traveler sengaja mampir di air terjun Coban Pelangi yang tak kalah indah setelah melewati Ngadas. Dari sini lalu bertemu dengan pertigaan Jemplang, yang menjadi penentu arah langkah. Lurus menuju Ranu Pani—titik awal pendakian Gunung Semeru—dan ke kiri menuju Bromo. Dari Ngadas menuju Pananjakan memakan waktu sekitar sejam.

Rute dari Ngadas mengajak penjelajah melewati rute padang savanna terlebih dulu baru kemudian menuju pasir berbisih dan kawah Bromo. Tetapi jika dari Cemoro Lawang, rute sebaliknya.

Kegiatan di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru
Sebelum berangkat menuju kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, ada baiknya mempersiapkan diri secara matang mulai dari pencarian tiket pesawat sampai mengumpulkan informasi penting mengenai sarana, akomodasi dan aktivitas di sana. Terdapat beberapa objek wisata yang harus dikunjungi ketika berada di Bromo, antara lain gunung Bromo, gunung Penanjakan, kawah Bromo, dan bukit yang dikenal dengan bukit Teletubbies. Baca selengkapnya di sini untuk tahu lebih banyak tentang bukit Teletubbies.

Buat yang penasaran dengan kata Tengger dalam pemilihan nama Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, baca ulasan kami mengenai Suku Tengger yang merupakan penduduk asli kawasan wisata Bromo.
ulasan perjalanan di bromo

Minggu, 07 Mei 2017

Keindahan Taman Bunga Sakura

Salah satu situs utama bunga sakura di kota ini.Taman Bunga Sakura Terletak di antara Chidorigafuchi (sebelah barat Istana Kaisar) dan Kedutaan Besar Inggris, memiliki sekitar 170 jenis bunga sakura antara lain sakura Yoshino dan sakura Yamazakura. Selama festival tahunan bunga sakura, jalanan di Chidorigafuchi diterangi oleh pemandangan yang luar biasa; juga disediakan perahu bot untuk berlayar di malam hari.


Bunga Sakura
Sorotan dan simbol utama Rikugien adalah pohon weeping cherry setinggi 15 meter dan selebar 20 meter; melihat daun bunga merah mudanya mengalir dan mengambang seperti air terjun menjadi sesuatu yang harus dilihat. Penerangannya yang dinyalakan dalam waktu terbatas juga indah.

Pohon sakura adalah salah satu pohon yang tergolong dalam familia Rosaceae, genus Prunus sejenis dengan pohon prem, persik, atau aprikot, tetapi secara umum sakura digolongkan dalam subgenus sakura. Asal-usul kata "sakura" adalah kata "saku" (bahasa Jepang untuk "mekar") ditambah akhiran yang menyatakan bentuk jamak "ra". Dalam bahasa Inggris, bunga sakura disebut cherry blossoms.

Warna bunga tergantung pada spesiesnya, ada yang berwarna putih dengan sedikit warna merah jambu, kuning muda, merah jambu, hijau muda atau merah menyala.

Bunga Sakura digolongkan menjadi 3 jenis berdasarkan susunan daun mahkota:
  • bunga tunggal dengan daun mahkota selapis
  • bunga ganda dengan daun mahkota berlapis
  • bunga semi ganda
Pohon sakura berbunga setahun sekali, di pulau Honshu, kuncup bunga sakura jenis someiyoshino mulai terlihat di akhir musim dingin dan bunganya mekar di akhir bulan Maret sampai awal bulan April di saat cuaca mulai hangat.

 Di Jepang, mekarnya sakura jenis someiyoshino dimulai dari Okinawa di bulan Februari, dilanjutkan di pulau Honshu bagian sebelah barat, sampai di Tokyo, Osaka, Kyoto pada sekitar akhir Maret sampai awal April, lalu bergerak sedikit demi sedikit ke utara, dan berakhir di Hokkaido di saat liburan Golden Week. Setiap tahunnya pengamat sakura mengeluarkan peta pergerakan mekarnya bunga sakura someiyoshino dari barat ke timur lalu utara yang disebut sakurazensen. Dengan menggunakan peta sakurazensen dapat diketahui lokasi bunga sakura yang sedang mekar pada saat tertentu.

Pohon sakura menghasilkan buah yang dikenal sebagai buah ceri (bahasa Jepang: sakuranbo). Buah ceri yang masih muda berwarna hijau dan buah yang sudah masak berwarna merah sampai merah tua hingga ungu. Walaupun bentuknya hampir serupa dengan buah ceri kemasan kaleng, buah ceri yang dihasilkan pohon taman bunga sakura ukurannya kecil-kecil dan rasanya tidak enak sehingga tidak dikonsumsi.